" Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila Ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah (QS Al Ma'arij :19-20)"
Hampir tiap orang pernah merasakan cemas, atau ada yang sering cemas bahkan adapula yang hidupnya diselimuti kecemasan. Suasana jiwa semacam ini bisa saja dipengaruhi oleh ragam masalah yang dihadapi atau dikhawatirkan menghadangnya, apakah masalah rumah angga, suami cemas dengan ulah istri, atau sebaliknya istri resah dengan perilaku suami. Bisa juga kecemasan dipicu kekhawatiran orang tua terhadap perilaku atau masalah yang dihadapi anak anaknya. Mungkin juga kecemasan ditengarai tak sejalannya harapan orang tua terhadap realitas aktivitas anak, dan lainnya.
Adapula kecemasan yang dipicu oleh tekanan ekonomi, hutang atau lilitan masalah yang tak kunjung usai atau teratasi. Al hasil setiap orang bisa saja berbeda dalam menyikapi masalah dan kecemasan., dan hal itu terpulang dari tingkat keimanannya. Semakin baik keimanan seseorang, tentu dia semakin arif dalam menghadapi setiap masalah dan kecemasan. Sebaliknya rendahnya keimanan bisa berdampak pada perilaku tak terpuji atau menyebabkan jiwa dan raganya terpuruk bagi mereka yang dililit masalah atau kecemasan dari persoalan sepele sekalipun.
Nyatanya kecemasan yang berlebihan atau juga disebut dengan anxietas dalam istilah psikologi atau kedokteran konvesional berotensimerusak kesehatan. Sebab anxietas atau kecemasan itu timbul akibat adanya respons terhadap kondisi stress atau konflik.Rangsangan berupa konflik, baik yang datang dari luar maupun dari dalam diri sendiri, itu menimbulkan respons dari sistem saraf yang mengaur pelepasan hormon tetrtentu. Akibat pelepasan hormon tersebut, muncul perangsangan pada organ organ seperti lambung, pankreas, jantung, pembuluh darah maupun alat alat gerak.
Ulama terkemuka Imam Hasan Al Basri, ketika ditanya oleh sahabatnya, mengapa dia selalu tampak begitu tenang dan jauh dari kecemasan? Dia menjawab, bahwa dirinya tenang antara lain; pertama dia tidak pernah khawatir soal rizki karena rizkinya sudah ditetapkan ALLAH ta'ala.Kedua; dia tenang karena yakin akan mati, sehingga yang dia lakukan adalah mempersiapkan kematian itu sendiri.
Sementara itu Dr.Ahmad Husain Ali Salim mengungkapkan beberapa laporan statistik yang mengindikasikan bahwa persentase terbesar dari orang orang sakit yang biasa selalu bolak balik untuk cek rutin, sesungguhnya mereka secara mendasar mengadukan tentang guncangan emosional yang timbul dari problematika psikologis. Dan yang diperlukan oleh para penderita tersebut bukan terapi medis, namun sebenarnya mereka memerlukan terapi psikologis.
"Sekarang yang terkenal dikalangan dokter adalah bahwa nasihat yang baik untuk para penderita adalah membebaskan diri dari rasa cemas. A; Qur an sudah mendahului ilmu kedokteran modern dalam memberikan perhatian untuk mengarahkan manusia supaya mengontrol dan menguasai emosi mereka, "ujar Dr. Ahmad Husain Ali Salim.
Untuk itu bagi mereka yang mudah cemas atau mudah dirundung kecemasan segera berhati hati, sebab cemas sangat efektif membuat gula darah mereka tancap gas atau melambung lantaran terkurasnya cadangan energi organ tubuh, khususnya pankreas. Sehingga organ yang dikenal sebagai pabrik insulin tubuh ini mengalami kelelahan, yang pada gilirannya mengganggu produksi insulin. Dengan mogknya produksi insulin, distribusi gula darah yang diubah menjadi energi akan terganggu. akibatnya gula darah menumpuk dan masuk ke darah.
Untuk mengatasi kecemasan ini diantaranya melazimkan bacaan doa sebelum tidur, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. "ALLAHUMMA ASLAMTU NAFSI ILAIKA WAFAWADLTU AMRII ILAIKA WA ALJA'TU ZHAHRI ILAIKA RAHBATAN WA RAGHBATAN ILAIKA LAA MALJA'A WALAA MANJAA MINKA ILLA ILAIKA AMANTU BIKITAABIKA ALLADZI ANZALTA WA BINABIYYIKA ALLADZII ARSALTA" (ya ALLAH ya THANku aku berserah diri kepada Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dalam keadaan harap dan cemas, karena tidak ada tempat berlindung dan tempat yang aman dari adzab-Mu kecuali dengan berlindung kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan aku beriman kepada nabi-Mu yang telah Engkau utus). Apabila kamu meninggal (pada malam itu) maka kamu meninggal dalam keadaan fitrah. (HR Imam Bukhari)
Rasulullah SAW. Setiap kali beliau singgah pada suatu tempat, beliau banyak membaca : "ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MINAL HAMMI WAL HAZANI WAL 'AJZI WAL KASALI WAL BUKHLI WAL JUBNI WAL DLALA'ID DAINI WA'ALAIHI WA GHALABATIRRIJAALI" (ya ALLAH aku berlindung kepada-Mu dari keluh lesah dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan dari sifat bakhil dan penakut dan dari lilitan hutang dan penindasan). (HR Imam Bukhari).
Dalam riwayat yang lain Zubair bin 'Adi mengatakan pernah kami mendatangi Anas bin Malik, kemudian kami mengutarakan kepadanya keluh kesah kami tentang ulah para jamaah haji. maka dia menjawab : "Bersabarlah, sebab tidaklah kalian menjalani suatu zaman, melainkan sesudahnya lebih buruk daripadanya, sampai kalian menjumpai Rabb kalian. Aku mendengar hadist ini dari nabi kalian Salallahu 'alaihi wassalam" (HR Imam Bukhari)"
Sumber: Tabloid Bekam edisi 3-2011
Adapula kecemasan yang dipicu oleh tekanan ekonomi, hutang atau lilitan masalah yang tak kunjung usai atau teratasi. Al hasil setiap orang bisa saja berbeda dalam menyikapi masalah dan kecemasan., dan hal itu terpulang dari tingkat keimanannya. Semakin baik keimanan seseorang, tentu dia semakin arif dalam menghadapi setiap masalah dan kecemasan. Sebaliknya rendahnya keimanan bisa berdampak pada perilaku tak terpuji atau menyebabkan jiwa dan raganya terpuruk bagi mereka yang dililit masalah atau kecemasan dari persoalan sepele sekalipun.
Nyatanya kecemasan yang berlebihan atau juga disebut dengan anxietas dalam istilah psikologi atau kedokteran konvesional berotensimerusak kesehatan. Sebab anxietas atau kecemasan itu timbul akibat adanya respons terhadap kondisi stress atau konflik.Rangsangan berupa konflik, baik yang datang dari luar maupun dari dalam diri sendiri, itu menimbulkan respons dari sistem saraf yang mengaur pelepasan hormon tetrtentu. Akibat pelepasan hormon tersebut, muncul perangsangan pada organ organ seperti lambung, pankreas, jantung, pembuluh darah maupun alat alat gerak.
Ulama terkemuka Imam Hasan Al Basri, ketika ditanya oleh sahabatnya, mengapa dia selalu tampak begitu tenang dan jauh dari kecemasan? Dia menjawab, bahwa dirinya tenang antara lain; pertama dia tidak pernah khawatir soal rizki karena rizkinya sudah ditetapkan ALLAH ta'ala.Kedua; dia tenang karena yakin akan mati, sehingga yang dia lakukan adalah mempersiapkan kematian itu sendiri.
Sementara itu Dr.Ahmad Husain Ali Salim mengungkapkan beberapa laporan statistik yang mengindikasikan bahwa persentase terbesar dari orang orang sakit yang biasa selalu bolak balik untuk cek rutin, sesungguhnya mereka secara mendasar mengadukan tentang guncangan emosional yang timbul dari problematika psikologis. Dan yang diperlukan oleh para penderita tersebut bukan terapi medis, namun sebenarnya mereka memerlukan terapi psikologis.
"Sekarang yang terkenal dikalangan dokter adalah bahwa nasihat yang baik untuk para penderita adalah membebaskan diri dari rasa cemas. A; Qur an sudah mendahului ilmu kedokteran modern dalam memberikan perhatian untuk mengarahkan manusia supaya mengontrol dan menguasai emosi mereka, "ujar Dr. Ahmad Husain Ali Salim.
Untuk itu bagi mereka yang mudah cemas atau mudah dirundung kecemasan segera berhati hati, sebab cemas sangat efektif membuat gula darah mereka tancap gas atau melambung lantaran terkurasnya cadangan energi organ tubuh, khususnya pankreas. Sehingga organ yang dikenal sebagai pabrik insulin tubuh ini mengalami kelelahan, yang pada gilirannya mengganggu produksi insulin. Dengan mogknya produksi insulin, distribusi gula darah yang diubah menjadi energi akan terganggu. akibatnya gula darah menumpuk dan masuk ke darah.
Untuk mengatasi kecemasan ini diantaranya melazimkan bacaan doa sebelum tidur, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. "ALLAHUMMA ASLAMTU NAFSI ILAIKA WAFAWADLTU AMRII ILAIKA WA ALJA'TU ZHAHRI ILAIKA RAHBATAN WA RAGHBATAN ILAIKA LAA MALJA'A WALAA MANJAA MINKA ILLA ILAIKA AMANTU BIKITAABIKA ALLADZI ANZALTA WA BINABIYYIKA ALLADZII ARSALTA" (ya ALLAH ya THANku aku berserah diri kepada Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dalam keadaan harap dan cemas, karena tidak ada tempat berlindung dan tempat yang aman dari adzab-Mu kecuali dengan berlindung kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan aku beriman kepada nabi-Mu yang telah Engkau utus). Apabila kamu meninggal (pada malam itu) maka kamu meninggal dalam keadaan fitrah. (HR Imam Bukhari)
Rasulullah SAW. Setiap kali beliau singgah pada suatu tempat, beliau banyak membaca : "ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MINAL HAMMI WAL HAZANI WAL 'AJZI WAL KASALI WAL BUKHLI WAL JUBNI WAL DLALA'ID DAINI WA'ALAIHI WA GHALABATIRRIJAALI" (ya ALLAH aku berlindung kepada-Mu dari keluh lesah dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan dari sifat bakhil dan penakut dan dari lilitan hutang dan penindasan). (HR Imam Bukhari).
Dalam riwayat yang lain Zubair bin 'Adi mengatakan pernah kami mendatangi Anas bin Malik, kemudian kami mengutarakan kepadanya keluh kesah kami tentang ulah para jamaah haji. maka dia menjawab : "Bersabarlah, sebab tidaklah kalian menjalani suatu zaman, melainkan sesudahnya lebih buruk daripadanya, sampai kalian menjumpai Rabb kalian. Aku mendengar hadist ini dari nabi kalian Salallahu 'alaihi wassalam" (HR Imam Bukhari)"
Sumber: Tabloid Bekam edisi 3-2011