BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Horee akhirnya diriku mau nulis juga
Dear friends issue tentang bahan haram dalam beberapa obat2an sebetulnya sudah saya ketahui sejak dulu, jaman kuliah..Kebetulan saya kuliah di MIPA dan suka share dgn teman2 farmasi.
Itu sebab ketika ada yg bicara ini itu tentang vaksin..buat saya tidak sulit untuk menerima kenyataan ada kemungkinan kemungkinan baham haram dalam vaksin. ditambah lagi saya memang pernah baca disalah satu buku teman saya seorang apoteker tentang bahan yg di gunakan untuk vaksin ada darah anjing, janin, babi,dll..
Maka ketika saya masuk ke sebuah komunitas Anti Vaksin saya kira ini adalah media yg tepat untuk berdakwah dan mensosialisasikan pengobatan yg lebih alami..
Namun begitu saya bukan seorang yg vokal sekali untuk berteriak Anti Vaksin krn fokus utama saya adalah sosialisasi Thibbun Nabawy.
Jadi setiap ada yg tanya vaksin baru sy jawab dgn kapasitas keilmuan saya saat itu kalau tidak tanya ya saya tidak bicara.kebetulan saya juga punya blog yg membahas Thibbun Nabawy dan beberapa diantara tulisan saya juga memuat tentang vaksin...
Sampai suatu hari saya menemukan sebuah kejadian teman saya Anti Vaksin yg anaknya sakit pneumonia. saya langsung berfikir apakah tindakan melarang vaksin itu bijak?
Kemudian saya coba pelajari ulang tentang vaksin ini dan bertanya pada beberapa dokter aktivis Thibbun Nabawy yg saya kenal..ada yg pro ada yg kontra..masing masing saya mintakan pendapatnya..
Tapi di sinilah saya baru bener bener tercerahkan, ternyata ada hal hal yg menurut saya selama ini salah kaprah..
Dokter yg kontra vaksin ketika saya tanya gak bisa memuaskan keingintahuan saya tentang vaksin, bahkan mereka selalu menjawab dengan jawaban yg menggantung dan cenderung tidak mau mberikan penjelasan pada saya yg penasaran ini.
Sementara dokter yg provaksin lebih bisa menjawab pertanyaan pertanyaan saya..tentang seputar halal haram vaksin thoyyib dan tidak thoyyibnya.
Ada sebuah nasihat dari seorang dokter pro vaksin ( aktivis Thibbun Nabawy ) untuk saya yg selalu saya ingat 'sebelum kamu melarang seseorang untuk bervaksin, kamu punya tanggung jawab untuk mengedukasi teman2 tentang kesehatan..jangan sampai melarang orang.. dalam kondisi mereka ini belum teredukasi dgn benar'
Beliau juga cerita kalau buku dari seorang Anti Vaksin yg best seller itu sangat tidak layak untuk dibaca.
Kemudian beliau menggaris bawahi 'sesungguhnya ilmu kita ini (sebagai aktivis Thibbun Nabawy) masih jauuuuuuh' berbekal dari situ keyakinan saya tentang anti vaksin sudah goyah.
Dokter aktivis Thibbun Nabawy aja masih pro vaksin kok saya anti vaksin? how fool I am..dan saya bru tau kalo kemajuan zaman sudah bisa membuat vaksin dgn cara yg lebih modern, bahan bahan haram sudah lama ditinggalkan.ditengah kegalauan saya tentang vaksin (mungkin memang sudah ALLAH yg tunjukkan jalannya) tiba tiba saya menemukan tulisan MUI tentang salah kaprahnya aktivis antivaksin dan juga kebetulan menemukan grup fb 'stop Anti Vaksin' , kaget oeuy kalo ternyata semua berita tentang vaksin adalah hoax.
Intermezzo...kebetulan saya kenal dengan salah seorang aktivis antivaksin yg sering di skrinsyut, gak nyangka juga kalau beliau bisa menempelkan berita berita hoax...sedih :(
Sejak saat itu segala tulisan saya di blog mengenai anti vaksin saya hapus dan mulai kampanye vaksin sedikit sedikit..ide saya sederhana 'vaksin ok..thibbun nabawy mantab' jadi ibarat makananThibbun Nabawy adalah 4 sehatnya, vaksin adalah 5 sempurnanya.
-saya aktivis Thibbun Nabawy with all of my heart but NO antivaksin-
copas ulang dari tulisan saya di grup gesamun https://www.facebook.com/notes/gesamun-gerakan-sadar-imunisasi/isra-mulyana_lomba-open-your-eyes-open-your-mind-open-your-heart/391976354210194