Rabu, 24 Februari 2016

Testimoni korban antivaksin (bagian 6)

Benarkah Thibbun Nabawy Merupakan Pengobatan Wahyu ?

BENARKAH THIBBUN NABAWY MERUPAKAN PENGOBATAN WAHYU ? 

Pertanyaan ini selalu menjadi pemikiran saya ketika berusaha mencoba menarik titik temu antara kedokteran modern dan kedokteran nabawy.  

Awalnya saya berdiskusi dengan seorang teman saya yang sama sama mendalami thibbun nabawy. Ketika itu beliau mengatakan bahwa thibbun nabawy itu bukan merupakan sunnah secara fiqih. Dalam artian di kerjakan tidak sebut penegak panji sunnah dan meninggalkannya juga tidak disebut sebagai orang yang ingkar sunnah.  

Kemudian beliau memberikan literatur terkait pendapat sejumlah ulama mengenai thibbun nabawy dan apa itu sunnah secara fiqih.Diantaranya dijelaskan pada link link berikut ini :

Saat itu saya masih meragukan pendapatnya dengan alasan hadits Rasulullah yang  di sarankan oleh malaikat untuk berbekam. Namun kemudian pendapat saya menjadi patah ketika beliau mengatakan bahwa sesuatu di sebut wahyu jika ada penetapan syariatnya, sementara syariat itu datangnya harus dari ALLAH kemudian sampai kepada Rasulullah baik dengan atau tanpa perantara malaikat. Dalam hal ini perintah bekam datangnya bukan dari ALLAH melainkan hanya dari malaikat saja. Setelah saya kaji ulang ternyata masuk akal juga apa yang beliau katakan

Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa Rasulullah pernah menolak tawaran malaikat disaat beliau sedang menghadapi kesulitan melawan bani thaif. Dalam riwayat yang lain juga pernah dikisahkan tentang dua malaikat yang berbeda pendapat mengenai seorang pemuda yang meninggal diperjalanan dalam rangka menyempurnakan taubatnya. Artinya tidak selalu apa yang dikatakan oleh malaikat bernilai wahyu kecuali malaikat yang mengatakan bahwa itu datang nya dari ALLAH. 

Kemudian saya mulai mencoba menggeser sudut pandang saya untuk memahami thibbun nabawy pada sisi yang logis. Saya mulai belajar untuk mencari pendapat pendapat ulama yang berbeda mengenai thibbun nabawy. Diantara perbedaan perbedaan pendapat itu saya coba untuk membuat perbandingan dan menarik kesimpulan. Kemudian saya mulai mempelajari tentang sejarah kedokteran klasik. 

Kesimpulan yang saya dapatkan adalah banyak kemiripan antara ajaran thibbun nabawy dengan ilmu kedokteran klasik yang berkembang di negeri negeri arab. Hal ini mengindikasikan bahwa thibbun nabawy sejatinya bukan pengobatan wahyu melainkan merupakan bagian dari perkembangan ilmu kedokteran klasik yang pernah berjaya selama sekitar dua milenium. Bahkan Rasulullah pun tidak segan belajar dari kalangan luar. 

Beberapa hadits yang mendukung, diantaranya :

  •   Rasulullah sangat tebuka terhadap metode metode baru dalam terapi pengobatan 
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bahwa Nabi SAW telah memerintahkan  dokter melakukan pembedahan perut pada seorang laki-laki yang mempunyai penyakit kronis pada perut. . Dokter itu berkata “Ya Rasulullah, mungkinkah seni kedokteran membantu dalam hal ini? Nabi menjawab 

Jika jenis pengobatan ini terbukti berhasil, maka metode pengobatan ini hendaklah dipakai di sini
  • 'Aisyah ra, istri Rasulullah SAW belajar ilmu pengobatan dari tabib tabib penjuru dunia
Hisyam bin Urwah menceritakan dari ayahnya yang berkata,
“Sungguh aku telah bertemu dengan Aisyah, maka aku tidak mendapatkan seorangpun yang lebih pintar darinya tentang Al Qur’an, hal-hal yang fardhu, sunnah, sya’ir, yang paling banyak meriwayatkan, sejarah Arab, ilmu nasab, ilmu ini, ilmu itu dan ilmu qhadi dan ilmu kedokteran, maka aku bertanya kepada beliau, “Wahai bibi, kepada siapa anda belajar tentang ilmu kedokteran?” Maka beliau menjawab, “Tatkala aku sakit, maka aku perhatikan gejala-gejalanya dan aku mendengar dari orang-orang menceritakan perihal sakitnya, kemudian aku menghafalnya.( Hilyatul Auliya’ 2/49)

Suatu saat Hisyam bin Urwah berkata kepada ‘Aisyah radhiallahu ‘anha,
 “Wahai ibu (ummul mukminin), saya tidak heran/takjub engkau pintar ilmu fiqh karena engkau adalah Istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan anak Abu Bakar. Saya juga tidak heran/takjub engkau ointar ilmu Sya’ir dan sejarah manusia (Arab) karena engkau adalah anak Abu Bakar dan Abu bakar adalah manusia yang paling pandai (mengenai sya’ir dan sejarah Arab). Akan tetapi saya heran/takjub engkau pintar ilmu kedokteran, bagaimana dan darimana engkau mempelajarinya?
Kemudian ia memegang kedua pundakku dan berkata,
Setiap utusan kabilah yang datang dari berbagai penjuru yang datang untuk mengobati sakit Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada akhir hayatnya, maka aku mengamati/pelajari dari mereka dan aku mengobati dengan ilmu dari sana.” (Hilyatul Auliya’ 2/50)

  •   Rasulullah SAW mengambil pelajaran dari bangsa Persia dan Romawi 
“Aku pada mulanya berhasrat mencegah wanita hamil untuk menyusui anaknya hinggalah diberitahu kepadaku bahwa orang-orang Romawi dan Persia melakukannya dan tidak ada hal yang membahayakan pada anak-anak mereka (maka aku tidak jadi mencegahnya)” (HR Imam Muslim dari Judamah binti Wahab al-Asadiyyah r.a.) 

THIBBUN NABAWY BERSIFAT RELATIF DAN TENTATIF (Tidak Selalu  Cocok Jika Diterapkan Untuk Seluruh Kondisi Ummat )
Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitab zaadul mad mengatakan bahwa seruan nabi SAW itu berlaku untuk dua macam yaitu untuk seluruh penduduk bumi dan hanya dikhususkan untuk penduduk Hijaz (Mekkah/Madinah) saja.

Dan ini berlaku pada hadits hadits Rasulullah mengenai kesehatan, cirinya bersifat spesifik dan umumnya disesuaikan dengan kondisi kehidupan di sana.

Beberapa contoh hadits Rasulullah yang terdapat dalam kitab zadul maad karya Ibnu qayyim al jauziyah mengenai pengobatan yg sifatnya tentatif dan relatif  diantaranya :
  • Anjuran untuk tidak menghadap kiblat saat sedang membuang kotoran (BAB/BAK)
”Janganlah kamu menghadap kiblat dengan tahi dan air kencing. Dan jangan pula kamu membelakanginya; akan tetapi menghadaplahh ke timur atau ke barat”.

Menurut Ibnu Qayyim,ini bukanlah seruan kepada penduduk timur atau penduduk barat, juga bukan penduduk Irak. Tetapi ia adalah seruan kepada penduduk Madinah dan kawasan yang serupa dengannya seperti syiria dan yang  lain.
  • Anjuran meredakan demam dengan air dingin
Dari nafi', dari Umar ra bahwa Nabi SAW bersabda

عن نافع، عن ابن عمر، أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «إنما الحمى أو شدة من فيح جهنم، فأبردوها بالماء»

"Sesungguhnya demam atau demam yang sangat adalah sebagian dari aroma neraka jahannam, maka dinginkanlah ia dengan air"

Dalam hal ini Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa demam yang dimaksud adalah demam akibat sengatan matahari. Jenis demam ini kebanyakan menyerang penduduk yang berada didaerah terik matahari (Hijaz).  

Sehingga penggunaan terapi jenis ini pun belum tentu bisa di terapkan didaerah yang beriklim dingin atau jenis jenis demam lainnya yang bukan berasal dari sengat matahari seperti demam berdarah atau tipus. 

Galenus juga pernah mengatakan bahwa seseorang yang mengalami demam  karena kedinginan tidak boleh berjemur dibawah matahari
  • Bekam sebagai pengobatan terbaik
"Berbekam adalah pengobatan terbaik bagi kalian".

Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa hadits ini ditujukan untuk penduduk hijaz dimana pada daerah mereka yang panas, kondisi darah mereka baik dan bersirkulasi lebih dekat kepada kulit.
  • Berbekam pada tengah tengkuk
"Berbekamlah pada bagian tengah tengkuk niscaya dia menjadi obat bagi 72 macam penyakit"

Para ahli pengobatan di masa lampau berbeda pendapat mengenai hal ini. Ibnu Sina tidak menyukai berbekam pada tengah tengkuk karena bagian belakang otak merupakan lokasi kekuatan memori dan berbekam pada tangah tengkuk bisa membahayakan kekuatan memori tersebut
  • Berbekam pada hari hari tertentu
Dalam sebuah hadits yg diriwayatkan dari Nafi' Rasulullah bersabda "Berbekamlah kalian pada hari Senin dan Selasa dan janganlah kalian berbekam pada hari Rabu"

Pada hadits yang lain dikatakan bahwa Abu Bakrah (pengobat muslim jaman Rasulullah) mengatakan bahwa ia tidak suka berbekam pada hari Selasa karena Rasulullah pernah bersabda bahwa hari Selasa adalah hari berdarah. Ada satu waktu di hari itu dimana darah tidak berhenti mengalir.
  • Pengobatan penyakit 'Irqun nasaa
Rasulullah bersabda : "Pengobatan penyakit 'Irqun nasaa (sejenis penyakit yg menyerang tulang dan sendi) dilakukan dengan melelehkan lemak dari ekor domba arab badui. Kemudian lemak itu dibagi menjadi tiga bagian dan setiap bagian diminum setiap hari"

Ibnu qayyim menjelaskan bahwa hadits ini spesifik ditujukan untuk penduduk Hijaz dan Badui karena penyakit ini disebabkan oleh kekeringan atau akumulasi unsur unsur kental dan busuk.
  • Memakan tujuh buah kurma
"Barangsiapa yang memakan tujuh buah kurma ajwa ketika ia bangun tidur, maka tak ada racun atau sihir yang dapat mencelakakannya pada hari itu. (HR.Bukhari Muslim)"

Ibnu Qayim menjelaskan bahwa kurma kering adalah makan terbaik bagi penduduk yang tinggal di negeri negeri dingin dan panas  yg bertemperatur pada derajat kedua. Hadits mengenai kurma kering di tujukan untuk penduduk Madinah . Tanaman obat tertentu bisa jadi berkhasiat di habitatnya tapi belum tentu di daerah lain karena sangat bergantung dengan kandungan unsur yang ada dalam tanah. Selanjutnya Ibnu Qayyim menjelaskan apa yang baik bagi satu masyarakat tertentu belum tentu cocok untuk masyarakat yg lain.
  • Mengobati kejang dengan air sejuk
Abu Ubaid dalam kitabnya Ghaaribul hadits Abu Utsman An-Nahdi  beberapa orang melewati sebuah pohon dan makan buahnya, kemudian seakan akan angin menyapu tempat itu dan membuat mereka kejang kejang. Rasulullah bersabda, "Dinginkanlah air diteko dan tuangkanlah air itu pada mereka diantara dua adzan"

Pengobat pengobat masa lalu menyatakan bahwa pengobatan ini cocok untuk penduduk yang tinggal di wilayah panas instingtif yang lemah (negri yang sifatnya panas-kering). Sehingga menuangkan air dingin diantara dua adzan menyebabkan panas alami menyebar ke seluruh tubuh.
  • Mengobati sakit mata
Dalam sebuah hadits yang tidak dipastikan keshahihannya bahwa memercikkan air dingin pada mata dapat menyembuhkan sakit mata. Ini hanya berlaku untuk sakit mata panas. Isteri Abdullah bin Mas'ud mengeluhkan matanya kemudian suaminya berkata : "Jika engkau melaksanakan apa yang biasa Rasulullah lakukan, maka itu lebih baik bagimu dan akan mempercepat penyembuhan matamu. Percikkanlah air lalu ucapkanlah :
"Sembuhkanlah penyakitku, wahai Tuhannya manusia. Berikanlah kesembuhan, hanya Engkau pemberi kesembuhan dan tak ada kesembuhan kecuali yang Engkau berikan. Berikanlah penyembuhan yang dapat menghilangkan setiap penyakit."

Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa ini khusus untuk beberapa negara dan bagi sebagian penyakit yang menyerang mata. Jangan memberikan aspek umum pada hadits khusus, demikian pula sebaliknya untuk menghindari kesalahan kesalahan.

  • Menggunakan minyak rambut
Rasulullah SAW bersabda : "Pergunakanlah minyak zaitun dalam makananmu dan gunakan untuk meminyaki rambut"

Ibnu Qayyim mengatakan bahwa di daerah panas seperti Hijaz, minyak rambut penting bagi penduduk wilayah itu.Sementara bagi mereka yang tinggal didaerah dingin tidak membutuhkannya. Penggunaan minyak rambut secara berlebihan dapat merusak penglihatan.


APAKAH YANG MEMBEDAKAN ANTARA PENGOBATAN JAMAN RASULULLAH DENGAN TABIB TABIB TERDAHULU

  • Rasulullah SAW adalah orang pertama yang mengajarkan perbedaan antara halal dan haram dan membingkai teknik pengobatan yang sudah ada dengan nilai nilai yang Islami.

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا 

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al- Ahzab: 21)

Seperti juga yang dikatakan oleh sahabat Rasulullah SAW yaitu Mush'ab bin Umair kepada Rufaidah Al Aslamiyah (perawat muslimah pertama dijaman Rasul)

Mengobati dan merawat adalah pekerjaan paling mulia dan ajaran yang paling agung, serta merupakan manfaat yang paling besar untuk manusia. Dan sesungguhnya kedatangan Islam adalah untuk menyelamatkan pekerjaan mulia ini dari khurafat dan kebatilan.” 

Ibnu Khaldun dalam kitab muqaddimahnya juga mengatakan bahwa thibbun nabawy adalah segala macam bentuk cara pengobatan (tradisional maupun moden) baik berasal dari Yunani, Persia, India, China dan Mesir yang sudah diwarnai jiwa keislaman dan ketaqwaan sehingga terpelihara dari unsur syirik 

  • Ada beberapa teknik terapi yang pernah dilakukan Rasulullah yang merupakan kekhususan beliau sebagai nabi. 
Sebut saja berkah kenabian yang dengan berkahnya itu memiliki fungsi penyembuh.Oleh karena merupakan berkah kenabian, maka tidak di miliki oleh orang lain alias tidak bisa ditiru. Misalnya pada air ludah Rasulullah yang begitu harum. Beliau kerap menggunakan air ludahnya untuk fungsi pengobatan seperti mengobati Abu bakar yang terkena patuk ular, mengobati mata seorang sahabat, meludahi mulut Abu Hurairah yang sejak saat itu abu Hurairah memiliki hafalan yang kuat. Dan karena berkahnya itu sampai sampai para sahabat membawa bayi bayi mereka kepada Rasulullah untuk di tahnik, para sahabat berebut bekas air wudhu Rasulullah.

  • Bagaimana dengan segala makanan yang disebut dalam Al Quran dan hadits
Pertanyaan ini kerap kali muncul ketika saya berusaha menjelaskan tentang thibbun nabawy dari sudut pandang yang berbeda. Benar bahwa Al Quran adalah wahyu yang di turunkan oleh ALLAH untuk ummat manusia, didalamnya ada petunjuk lengkap mengenai perihal kehidupan. Ada hukum hukum syariat untuk memberikan petunjuk bagaimana seharusnya kita beribadah dan bermuamalah, ada pula perkiraan perkiraan kejadian dimasa mendatang, ada juga sejarah yang mengajak kita untuk mengambil pelajaran dari orang orang terdahulu.. Ada pula hikmah yang ALLAH berikan berupa perumpamaan perumpamaan untuk memudahkan manusia dalam mencerna isi Al Quran.
Terus hubungannya dengan makanan apa ? 

Yang termasuk dalam kategori syariat dalam urusan makanan adalah petunjuk bahwa kita hendaknya memperhatikan makanan kita...yang bagaimana ? tentunya yang halalan thayyiban. 

“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi.”
(QS.al-Baqarah : 168).

Namun ketika Al Quran menyebut madu, kurma, zam zam, dll bukan berarti menjadi syariat karena kita tentunya mengkonsumsi makanan tersebut bukan dalam rangka beribadah (taqarrub ilaLLAH) melainkan untuk penjagaan kesehatan semata..

Makanan makanan yang disebut dalam Al Quran memang memiliki keistimewaan tersendiri yang sudah pula diyakini oleh umat umat sebelum jaman Rasulullah... Daaan kita hendaknya mengambil hikmah (pelajaran) dan berkah (manfaat) dari makanan makanan tersebut.

Dalam hal ini Al Quran memberikan perumpamaan nikmat ALLAH yang begitu banyak dengan mengambil contoh makanan makanan terbaik.

Tentang bagaimana mengkonsumsi dan meraciknya, tetap butuh ahli pengobatan untuk menentukannya dan setiap ahli pengobatan tentunya memiliki teknik yang berbeda beda karena disesuaikan dengan tingkat kemajuan ilmu pengetahuan, kondisi si pesakit dan juga lingkungan tempat tinggalnya.Oleh karena sifatnya fleksible dan tidak berhubungan dengan ibadah maka tidak ada ketetapan syariatnya dari ALLAH dan Rasul (anjuran yang ada di Al quran hanya anjuran umum dan di hadits pun tidak rinci)

Sebagai contoh dalam kisah berikut

عَلَى فُؤَادِي فَقَالَ:

«إِنَّكَ رَجُلٌ مَفْئُودٌ، ائْتِ الْحَارِثَ بْنَ كَلَدَةَ أَخَا ثَقِيفٍ فَإِنَّهُ رَجُلٌ يَتَطَبَّبُ فَلْيَأْخُذْ سَبْعَ تَمَرَاتٍ مِنْ عَجْوَةِ الْمَدِينَةِ فَلْيَجَأْهُنَّ بِنَوَاهُنَّ ثُمَّ لِيَلُدَّكَ بِهِنَّ


Dari Sahabat Sa’ad bin abi waqas mengisahkan, pada suatu hari aku menderita sakit, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjengukku, beliau meletakkan tangannya di antara kedua putingku, sampai-sampai jantungku merasakan sejuknya tangan beliau. Kemudian beliau bersabda, ‘Sesungguhnya engkau menderita penyakit jantung, temuilah  Al-Harits bin Kalidah dari Bani Tsaqif, karena sesungguhnya ia adalah seorang tabib. Dan hendaknya dia [Al-Harits bin Kaladah] mengambil tujuh buah kurma ajwah, kemudian ditumbuk beserta biji-bijinya, kemudian meminumkanmu dengannya.” [HR. Abu Dawud no.2072]

Pada sebagian orang mengira bahwa berdasar hadits diatas pengobatan untuk penyakit jantung hanya berupa tujuh buah kurma yang ditumbuk karena Rasulullah menyebutkan seperti itu, tanpa memperhatikan untuk apa Rasulullah memanggil al Harits bin Kaladah kalau beliau sudah tau obatnya. Sebenarnya kisah ini masih belum selesai,dan dalam kisah selanjutnya diceritakan bahwa al Harits bin Kaladah membuatkan resep pengobatan berupa Fariqah yaitu campuran kurma dan hulbah untuk Saad bin Abi waqqash...

Kemudian Al Harits memeriksa lelaki tersebut (Sa'ad bin abi waqas) dan berkata "Tak Berbahaya" . Masaklah Fariqah yakni hulbah yang di campur kurma masak yang dibuat gulai dan berikan kepadanya. Setelah Sa'ad memakan racikan itu ia pun sembuh.
Rasulullah saw kemudiannya bersabda :
” Gunakanlah Halba sebagai obat”
( Qamus Al-Tibb � Ahad Qodamah-Mesir)

Dari kisah tersebut jelas bahwa Rasulullah pun membutuhkan ahli pengobatan untuk menjadi sumber rujukan.
Dan masih banyak kisah kisah yang lain yang menceritakan bahwa Rasulullah memanggil ahli pengobatan untuk mengobati dirinya dan para sahabat ketika sedang sakit.
 
Parahnya tidak jarang kita temui praktisi thibbun nabawy yang terkesan menelan hadits mentah mentah, asal kutip hadits, asal asalan dalam mengobati, sampai  membahayakan nyawa orang lain..
(karena katanya sunnah pasti sembuh..tapi caranya salah...alih alih malah jadi musibah).
Yang penting bisnis nya laku..begitu kira kira...

Contoh contoh kasus berbahaya yang pernah saya temui adalah 
  1. Seorang praktisi thibbun nabawy yang menganjurkan cairan untuk suntik vaksin di ganti dengan air zam zam. Padahal ini BERBAHAYA karena bisa menyebabkan keping darah menjadi lisis/pecah. 
  2. Menganjurkan memberikan madu pada bayi yang belum satu tahun padahal ini juga bisa menyebabkan bayi mengalami keracunan jamur botulinum karena sistem pencernaannya belum sempurna. 
  3. Menyuntikkan cairan habbasaudah kedalam botol infus.
  4. Menganggap bahwa tahnik ala Rasulullah adalah pengganti vaksin atau sebagai stemcell transfer DNA Keshalehan (hadeeeeh) padahal tahnik dari mulut ke mulut berpotensi menjadi penyebab penularan bakteri patogen.
  5. Mengajarkan orang lain untuk memberi ASI tanpa MPASI selama dua tahun kepada bayi bayi yang baru lahir.
  6. Penolakan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan medis (semisal operasi caesar) atas nama sunnah 


KEMIRIPAN THIBBUN NABAWY DENGAN TABIB TABIB NON MUSLIM TERNAMA PERIODE SEBELUM KELAHIRAN SAMPAI WAFATNYA RASULULLAH SAW 

Berikut ini adalah beberapa contoh  mengenai kemiripan ajaran tabib tabib terdahulu dengan ajaran rasul dalam hal pengobatan. Hal ini jelas menunjukkan bahwa telah terjadi integrasi ilmu pengetahuan dari daerah yunani, romawi, persia, india ke negeri negeri arab jauuuh sebelum Rasulullah di lahirkan. Untuk lebih jelasnya bisa di baca link di blog ini yang berjudul sekolah jundisapur
 
1. POLA MAKAN 
  • Galenus (200-300 M) 
Galenus pernah ditanya ; Mengapa Engkau tidak pernah sakit ? Ia menjawab, “ Saya tidak mencampur dua jenis makanan yang tidak baik secara bersama sama, saya tidak makan sebelum saya lapar dan saya tidak menyimpan dalam perut yang dapat mengganggu.”
Galenus berkata ; empat hal yang dapat menyebabkan penyakit, banyak bicara, banyak berhubungan seksual, banyak tidur dan banyak makan.  
  • Hipokrates (460-377 SM)
Diet Merupakan obat terbaik. Perut adalah sarang penyakit, berikanlah makanan dan obat yang sudah tidak asing bagi tubuh   
  •  Al Harits Bin Kaladah (wafat 635 M)
 Pencegahan itu pusatnya obat. Perut itu pusatnya penyakit dan tubuh akan terbiasa dengan apa yang dibiasakan padanya
  • Rasulullah (571-632 M) 
Dari Miqdam bin Ma’di Karib beliau menegaskan bahwasanya beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang manusia memenuhi satu wadah yang lebih berbahaya dibandingkan perutnya sendiri. Sebenarnya seorang manusia itu cukup dengan beberapa suap makanan yang bisa menegakkan tulang punggungnya. Namun jika tidak ada pilihan lain, maka hendaknya sepertiga perut itu untuk makanan, sepertiga yang lain untuk minuman dan sepertiga terakhir untuk nafas.” (HR. Ibnu Majah no. 3349 dan dinilai shahih oleh al-Albani dalam shahih sunan Ibnu Majah no. 2720)

Suatu hari, di masa setelah wafatnya Rasulullah, para sahabat mengunjungi Aisyah ra. Lalu, sambil menunggu Aisyah ra, para sahabat, yang sudah menjadi orang-orang kaya, saling bercerita tentang menu makanan mereka yang meningkat dan bermacam-macam. Aisyah ra, yang mendengar hal itu tiba-tiba menangis. “Apa yang membuatmu menangis, wahai Bunda?” tanya para sahabat. Aisyah ra lalu menjawab, “Dahulu Rasulullah tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua jenis makanan. Ketika sudah kenyang dengan roti, beliau tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak akan makan roti.”

2. PENGOBATAN DENGAN TANAH
  • Galenus (200-300 M) 
" Di Alexandria saya melihat beberapa penderita penyakit busung dan liver menggunakan tanah liat Mesir untuk di balurkan di kaki, paha, tangan punggung dan rusuk. Mereka memperoleh kesembuhan dari obat ini. Karena itu salep dari tanah berlumpur dapat menyembuhkan bengkak yang busuk, radang tenggorokan dan beri beri. Saya mengenal beberapa orang yang tubuhnya telah membengkak di sebabkan beri beri dan mereka sembuh dengan obat yang menggunakan tanah.
  • Rasulullah (571-632 M)
"Dengan nama ALLAH, melalui tanah yang lembab dengan air liur kami, sembuhkan orang sakit ini dengan izin Tuhan kami. (H.R Bukhori)"

3. PENGOBATAN DENGAN MINYAK SAMIN
  •  Galenus (200-300 M)
" Minyak samin menyembuhkan bengkak ditelinga dan ujung hidung, jika dasar gigi diolesi minyak samin, gigi akan tumbuh lebih cepat."
  • Rasulullah (571-632 M) 
Dalam sebuah hadits yang tidak shahih Rasulullah menganjurkan susu sapi dan mentega dari susu tersebut adalah obat. Ali ra pernah berkata " obat terbaik yang pernah digunakan adalah minyak samin"

4. PENGOBATAN DENGAN BERBEKAM / CUPPING / HIJAMAH /FASHD
  • Hipokrates (460-377 SM)  Hippocrates (460-377 SM), Celsus (53 SM-7 M), Aulus Cornelius Galen (200-300 M) mempopulerkan cara pembuangan secara langsung dari pembuluh darah untuk pengobatan di zamannya. Dalam melakukan tehnik pengobatan tersebut, jumlah darah yang keluar cukup banyak, sehingga tidak jarang pasien pingsan. Cara ini juga sering digunakan oleh orang Romawi, Yunani, Byzantium dan Itali oleh para rahib yang meyakini akan keberhasilan dan khasiatnya.
  • Al Harits Bin Kaladah (wafat 635 M)
Hijamah dapat meringankan kepucatan dan tetap ceria, dapat menahan dahaga, dan keringat badan yang baik, rasa gembira dan menjauhkan dari kesedihan ketika bulan sabit mulai berkurang (bentuknya membundar), dihari yang cerah tidak berawan, hati sedang senang dan urat urat sedang tenang karena engkau sedang bergembira dan tidak sedang gundah)
(red:hijamah dapat menimbulkan rasa nyaman karena membuat rileks urat urat saraf)

Fashd (mengeluarkan darah dari urat) akan membersihkan rongga perut, memusnahkan penyakit, dan yang ajaib adalah bagaimana bila orang tidak disuntik akan mengalami penyakit tua.

  • Rasulullah (571-632 M)  
Sesungguhnya cara pengobatan paling ideal yang kalian pergunakan adalah hijamah (bekam)". (Muttafaq ‘alaihi, Shahih Bukhari no. 2280 & Shahih Muslim no. 2214) 

 5. LARANGAN TIDUR TENGKURAP  
  • Hipokrates (460-377 SM)
Jika Orang Sakit tidur tengkurap padahal ini bukan kebiasannya ketika ia sehat, maka kemungkinan ia lemah pikirannya atau perutnya sedang sakit 
  • Rasulullah SAW (571-632 M) 
Rasulullah melewati seorang lelaki yang sedang tidur di mesjid dengan posisi tengkurap. Belia menyepak lelaki itu sambil berkata. " Bangun !!! karena tidur seperti itu adalah tidur yang sangat buruk (H.R ibnu Majah) 

6. PENGOBATAN DENGAN SELEDRI
  • Galenus (200-300 M) 
Seledri air sama efektifnya dengan butiran lada, dapat digunakan untuk menghangatkan rasa sakit pada pangkal paha, sakit kepala dan setiap gejala yang membutuhkan panas. Seledri air dapat dicampur dengan obat obatan lain dan digunakan untuk mengobati asma. Sebagaimana biji lada, seledri air dapat melarutkan senyawa senyawa padat.
  • Rasulullah SAW (571-632 M) 
 Obat apakah yang terkandung dalam dua obat obatan pahit ? Ats-Tsuffa (seledri) dan jadam (HR.Abu Daud) 

7. PENGOBATAN DENGAN CENDANA
  • Galenus (200-300 M) 
Cendana dapat menyembuhkan tetanus, sakit pinggang dan membunuh virus lepra 
  • Rasulullah SAW (571-632 M) 
 Pengobatan terbaik bagi kalian adalah berbekam dan cendana laut (HR.Bukhori)
"Hendaklah kalian menggunakan cendana india ini, karena mengandung tujuh jenis obat diantaranya obat sakit pinggang (HR. Imam Ahmad) 

8. PENGOBATAN DENGAN HABBASAUDAH / JINTAN HITAM 
  • Hipokrates (460-377 SM)
 Jintan hitam merupakan penyembuh bagi disfungsi pencernaan dan hepatitis dan berfungsi untuk meredakan demam yang tinggi
  • Dioscurides (100 M)
Jintan Hitam berfungsi untuk mengobati sakit kepala, hidung tersumbat, sakit gigi dan penyakit internis. Selain itu juga digunakan untuk membantu masa menstruasi dan meningkatkan produksi susu pada ibu menyusui 
  • Rasulullah SAW (571-632 M) 
Dalam Ash-Shohihain diriwayatkan hadist dari Ummu Salamah dari Abu Hurairah R.A, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Hendaklah kalian mengkonsumsi Habbatus Sauda’ , karena didalamnya terdapat kesembuhan dari setiap penyakit, kecuali saam. Sedangkan saam artinya kematian.”
Imam Bukhori juga meriwayatkan hadist dari Aisyah R.A bahwasanya ia mendengar Nabi SAW bersabda;
” Sesungguhnya Habbatus Sauda’ ini merupakan obat bagi setiap penyakit, kecuali saam. Aku bertanya, “Apakah saam itu?”. Beliau menjawab, “Kematian.”
Dalam riwayat Muslim:
“Tidak ada suatu penyakit, kecuali penyembuhannya ada didalam Habbatus Sauda.” 

9. PENGOBATAN DENGAN BAWANG PUTIH
  • Galenus (200-300 M) 
Galen memuliakan bawang putih memiliki sifat “rustic theriac" (penyembuh pelbagai penyakit) (lihat Aegineta F. Adams 'Paulus, p. 99)
  • Rasulullah SAW (571-632 M)
Dari Ali bin Thalib ra, beliau berkata, Makanlah bawang putih dan berobatlah (dengan menggunakan)nya, karena sesungguhnya di dalamnya terkandung obat (penyembuh) dari tujuh puluh macam penyakit. (HR Ad-Dailami)

10. PENGOBATAN DENGAN MINYAK ZAITUN
  • Hipokrates (460-377 SM)  
Hipokrates, Bapak Ilmu Kedokteran, menyebut makanan adalah obat yang terbaik. Pria Yunani itu menganjurkan agar minyak zaitun selalu diberikan sebagai campuran setiap makanan. Contohnya sebagai campuran pada bumbu salad atau lalapan. Putra Heraclides itu telah menggunakan lebih 60 resep obat yang dicampur olive oil. Hipokrates percaya minyak emas itu bermanfat melindungi tubuh dari beragam penyakit
  • Rasulullah (571-632 M)
Makanlah minyak zaitun dan lumurlah minyaknya karena ia berasal dari pohon yang penuh berkah  (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)


11. ANJURAN MENJAUHI DEBU DAN BAU
  •  Hipokrates (460-377 SM)
Hipokrates mengatakan bahwa penyakit timbul karena pengaruh Iingkungan terutama air, udara, tanah, dan cuaca. Ia juga menguraikan bahwa penyakit bervariasi atas dasar waktu dan tempat. Kelak dikemudian hari teori ini dikenal sebagai miasmatic teori. Dimana miasma dipercaya sebagai uap yang dihasilkan dari sisa-sisa makhluk hidup yang mengalami pembusukan, barang yang membusuk atau dari buangan limbah yang tergenang, sehingga mengotori udara, yang dipercaya berperan dalam penyebaran penyakit.
  •  Galenus (200-300 M)
Jauhi tiga hal dan jagalah empat hal maka engkau tidak akan membutuhkan dokter lagi. Jauhilah debu, asap dan bau busuk. Manfaatkanlah lemak, minyak wangi, manisan dan mandi. Jangan makan berlebihan, jangan membersihkan kotoran gigi dengan batang badzaruj dan kayu kemangi.
  • Rasulullah (571-632 M)
“Jabir radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: 
“Tutuplah tempat-tempat makanan, tempat-tempat minuman karena sesungguhnya di dalam setahun ada sebuah malam yang turun di dalamnya wabah penyakit tidak dia melewati sebuah tempat makanan atau minuman yang tidak tertutup, atau tidak ada penghalang di atasnya melainkan turun di dalamnya dari wabah penyakit tersebut.” (HR. Muslim). 

12. PENGOBATAN DENGAN BUAH TIN
  • Galenus (200-300 M) 
Galenus mengatakan,”buah tin/ara, bila dimakan bersama dengan buah badam dan buah rue, selama tidak mengkonsumsi racun mematikan, akan berkhasiat menjaga tubuh dan berbagai unsur berbahaya
  • Rasulullah (571-632 M)
Diriwayatkan dari Abu Darda bahwa ia pernah menghadiahkan buah tin kepada Nabi. Beliau berkata “Makanlah”. Maka Abu Darda` ikut memakannya bersama beliau. Beliau Bersabda,”Kalau kau katakan bahwa ada buah yang turun dari Surga, pasti kupastikan itulah buahnya. Karena buah surga itu tidak berbiji. Makanlah, karena buah ini bisa mengatasi penyakit ambeien dan berguna mengatasi penyakit encok.”

13.PENGOBATAN DENGAN BUAH SEMANGKA
  • Galenus (200-300 M)
Jika makan biji semangka dengan gula (sesuatu yang bersifat manis) akan bisa membersihkan batu ginjal dan rasa perih saat buang air.
  • Rasulullah (571-632 M)
"Panas kurma (sesuatu yang bersifat manis) menetralkan dinginnya semangka." (HR Tirmidzi dan Ibnu Dawud)

14. PENGOBATAN DENGAN DAUN LONTAR/DAUN KURMA
  • Pada zaman Mesir kuno,
Kertas dibuat dari lontar yang bersifat dingin dan kering. Abu lontar manjur mengobati sariawan, infeksi, batuk dan mencegah meluasnya borok berbahaya.
  • Rasulullah (571-632 M)
Sahal bin Sa'ad ditanya tentang bagaimana luka luka Rasulullah dlm perang uhud diobati. Sahal menjawab,
"Wajah Rasulullah terluka, kakinya patah dan topi bajanya pecah.
Fatimah ra putrinya membersihkan darah Nabi SAW, sedangkan Ali ra menuangkan airnya ditangan Fatimah dengan perisainya.
Ketika Fatimah menyadari bahwa pendarahan tidak berhenti, ia membakar daun kurma lalu memasukkan abu nya ke dalam luka Rasulullah sehingga pendarahan berhenti (shahih bukhori muslim) 

15. PENYAKIT PENYAKIT YANG BERSUMBER DARI LUAR NALAR (GANGGUAN JIN)
  • Hipokrates (460-377 SM)
Obat obatan menjadi manjur untuk menyembuhkan epilepsi yang disebabkan hal hal yang bersifat materiil. Sedangkan epilepsi yang disebabkan roh roh jahat tidak dapat disembuhkan dengan obat obatan
  • Galenus (200-300 M)
Epilepsi adalah penyakit Illahiyah karena menyerang kepala dan menyebabkan gangguan pada organ Illahiyah (kesadaran) yang terletak di belakang otak
  • Rasulullah (571-632 M)
Seorang wanita berkulit hitam datang kepada Rasulullah sambil berkata " saya menderita epilepsi yang membuat saya tanpa sadar menanggalkan pakaian. Karena itu berdoalah kepada ALLAH untukku."
Rasulullah bersabda "kalau kau mau aku akan berdoa untukmu dan kalau kau mau bersabar maka syurga untukmu"
Wanita itu berkata "lebih baik saya bersabar " kemudian beliau berkata lagi " Saya selalu menanggalkan pakaian saya selama serangan epilepsi. Karena itu berdoalah kepada ALLAH agar aku tidak melakukannya (membuka aurat)  lagi ketika kambuh." Kemudian Rasulullah pun berdoa kpd ALLAH. (HR. Bukhori Muslim) 

16. PENGOBATAN DENGAN CUKA
  • Sejarah Penggunaan Cuka oleh tabib tabib sebelum kelahiran Rasulullah SAW
Lembaran-lembaran batu assyiria,cuka digunakan untuk penyakit telinga
Pengobat Persia Kuno , bersama campuran limau asam buah dan cuka digunakan untuk mencegah akumulasi lemak dalam tubuh
Pengobat Yunani. Romawi menggunakan cuka untuk membantu pencernaan, mencegah borok dan menurunkan produksi empedu
Galenus menggunakan cuka untuk obat batuk
Hipokrates menggunakan campuran cuka, madu dan lada untuk gangguan kewanitaan
Sejarah pengobatan mesir kuno menggunakan cuka untuk membersihkan borok, gangrene, membuang racun jamur, mengobati nanah dan memperbaiki kehilangan selera makan
  • Rasulullah SAW (571-632 M)
Juga ada hadits dari Jabir bin ‘Abdillah, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada keluarganya tentang lauk. Mereka lantas menjawab bahwa tidak di sisi mereka selain cuka. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bersabda,
نِعْمَ الأُدُمُ الْخَلُّ نِعْمَ الأُدُمُ الْخَلُّ
 “Sebaik-baik lauk adalah cuka, sebaik-baik lauk adalah cuka.” (HR. Muslim no. 2052).

17. PENGOBATAN DENGAN TERAPI MUNTAH
  • Hipokrates (460-377 SM)
Hipokrates berkata, “muntah yang terjadi pada musim panas dari bagian atas melebihi muntah dengan penggunaan obat pencahar, sedangkan pada musim dingin muntah harus terjadi dari bagian bawah (buang air). 
  •  Al Harits Bin Kaladah (wafat 635 M)
Kalian harus membersihkan pencernaan setiap bulan (muntah dengan sengaja), karena hal itu bisa memperbaiki enzim, cepat menguraikan makanan, dan menumbuhkan daging. 
  • Rasulullah SAW (571-632 M) 
Imam Tirmidzi memberitakan dalam kitab Al Jami’ dari Ma’dan bin Abi Thalhah dari Abu Darda’ RA, berkata, “Rasulullah SAW pernah muntah kemudian berbuka dan berwudhu,” saya bertemu dengan Tsauban di Masjid Damaskus dan menceritakan ini kepadanya. Ia berkata, “benar, saya sendiri yang menuangkan air bagi beliau pada waktu itu.”

18. PENGOBATAN DEMAM DENGAN AIR DINGIN
  •  Galenus (200-300 M)
Galenus menyatakan dalam artikel kesepuluh dari kitabnya Hilyah Al Bur ( The Acess Of Healing) " Jika seorang lelaki muda yang baik ingatannya dan sehat, tidak menderita tumor pada sisi perutnya, mandi dengan air dingin pada waktu kepanasan, demam yang sangat tinggi maka akan sangat bermanfaat baginya
  • Rasulullah SAW (571-632 M) 
" Sesungguhnya demam berasal dari uap jahannam, karena itu dinginkalah dengan air " (HR.Muslim) 

19. LARANGAN MEMINUM KHAMR
  • Hipokrates (460-377 SM) 
Minuman keras memiliki pengaruh sangat merugikan terhadap otak, sebab zat itu naik ke otak dengan cepat mengarah pada munculnya tumor dalam tubuh. Karena itu minuman keras membahayakan otak.
  • Rasulullah SAW (571-632 M) 
Thariq bin Suwaid al hadrani berkata "wahai Rasulullah terdapat tanaman anggur di negeri kami yang kami peras (menjadi khamr) dan kami meminumnya". Rasulullah SAW bersabda "Jangan melakukannya".
Lalu aku kembali kepadanya dan berkata" Kami menggunakannya untuk pengobatan" . Beliau bersabda "Sesungguhnya khamr itu bukan obat tetapi penyakit"

20. ANJURAN MENGGUNAKAN HULBAH / KACANG POLONG / FENUGREEK
  •  Mesir Kuno 
Di Mesir sekitar 1500 tahun SM Halba ini adalah resep untuk luka bakar dan juga digunakan di Mesir kuno untuk menginduksi persalinan.
  • Hipokrates (460-377 SM) 
Dalam abad kelima SM Hippocrates dokter Yunani menyatakan ramuan fenugreek dianggap memiliki nilai manfaat yang banyak dan direkomendasikan sebagai obat untuk semua jenis masalah perempuan termasuk radang rahim dan radang pada vagina dan vulva.
  •  Al Harits Bin Kaladah (wafat 635 M)
Pada suatu hari Rasulullah saw menengok sahabat Saad bin Abi Waqqas yang sedang sakit. Rasulullah saw menyuruh memanggil tabib al Harits bin Kaladah. Kemudian Al harits datang merawat Saad bin Abu Waqqas. Beliau menganjurkan agar Saad makan Hulba dan Kurma Ajwa’. Dengan izin Allah Saad pun sembuh dari sakitnya. Rasulullah saw kemudian bersabda  ” Gunakanlah Hulba sebagai obat”
( Qamus Al-Tibb  Ahad Qodamah-Mesir)

  • Rasulullah (571-632 M)
Ibnu Al-Qayyim menceritakan tentang pengobatan Nabi, “Dari Qasim bin Abdurrahman, sesungguhnya Rasulullah telah bersabda, “Berobatlah dengan hulbah.”

Rasulullah saw bersabda :
” Sekiranya umatku tahu akan kelebihan Hulba niscaya mereka sanggup menukarkannya dengan sebanyak timbangan emas “
(Books of Sufi Healing m.s.58) 

21.ANJURAN MAKAN MALAM
  • Al Harits Bin Kaladah (wafat 635 M) 
Barangsiapa ingin panjang usia, meskipun hidup abadi adalah mustahil, harus makan pagi dan makan malam pada waktunya, mengenakan pakaian yang lembut dan hindari aktivitas seks berlebihan
  • Rasulullah (571-632 M)
" Meninggalkan makan malam dapat mempercepat penuaan " (HR.Tirmidzi)
 
22. ANJURAN MENGKONSUMSI BUAH DELIMA
  •  Al Harits Bin Kaladah (wafat 635 M)
 Sebaik baik buah adalah buah delima
  • Rasulullah (571-632 M)
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menyitir sebuah hadis pengobatan yg diriwayatkan oleh Sayyidina Ali r.a yg mendengar Rasulullah Saw bersabda,"Makanlah delima bersama lemaknya, karena dapat membersihkan lambung,"

23. MENGOBATI PENYAKIT CINTA
  •  Al Harits Bin Kaladah (wafat 635 M)
Ada seorang laki laki kaya yang memiliki seorang putra yang sedang sakit. Lelah dia mencari pengobatan apa saja tapi tak kunjung putranya sembuh. Kemudian beliau memanggil al harits bin kaladah, seorang tabib mahsyur dari thaif.
Kemudian al Harits memeriksanya. Sesudah itu beliau keluar dan meminta kepada ayahnya untuk menyediakan nama nama gadis di kampung tersebut. Sang ayah pun mengusahakannya dan mengirimkan nama nama tersebut kepada al harits bin kaladah.
Al Harits bin Kaladah pun masuk kembali ke kamar putra dari lelaki aya tersebut dan membacakan nama nama gadis di dekatnya. Ketika tiba pada satu nama wajah anak ini berubah. Al harits bin Kaladahpun berhenti. Dia keluar dan berkata kepada sang ayah. "Cari anak ini dan kawinkan dengan anakmu. In shaa ALLAH dia akan sembuh.
Ayahnya pun mencari gadis yang dimaksud dan meminangnya untuk sang anak. Setelah mereka menikah anaknya pun sembuh  
  •  Rasulullah (571-632 M)
Aku tidak melihat ada sesuatu obat yang jauh lebih baik bagi dua orang yang mencintai selain menikah (HR.Ibnu Majah) 

24. PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR 
  •  Mesir Kuno 
Pada zaman Mesir Kuno wabah dianggap sebagai penyakit yang paling menakutkan dan diyakini sebagai kutukan para dewa
  • Hipokrates (460-377 SM) 
Hipokrates meyakini wabah (TB) merupakan penyakit keturunan
  • Galenus (200-300 M)
Galenus meyakini wabah terjadi akibat hidup dan pemakaian sesuatu secara bersama.
  •  Rasulullah (571-632 M)
Dalam shahihain diriwayatkan bahwa Sa'ad bin Abi Waqash ra bertanya kepada Usamah bin zaid tentang apa yang ia dengar dari Rasulullah SAW mengenai pes.
Usamah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Pes (wabah) adalah hukuman yang dikirimnkan oleh ALLAH kepada Bani Israil dan orang orang sebelum kalian. Maka jika kalian mendengar bahwa sutu negeri terserang pes maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika pes menimpa negeri yang kalian tinggali, jangan lah kalian keluar dari wilayah itu "

Dari Abu Hurairah dari Nabi bersabda: “Janganlah unta yang sehat dicampur dengan unta yang sakit”


*** Dalam hal ini, pengetahuan bahwa wabah penyakit di sebabkan oleh bakteri/virus, belum dipahami dengan baik di jaman Rasulullah sehingga teknik memisahkan yang sehat dari yang sakit masih menjadi teknik terbaik saat itu.Barulah beberapa abad kemudian diketahui bahwa penyakit menular disebabkan oleh bakteri dan virus


25. TERAPI URINE
  •  India Kuno, China Kuno, Romawi Kuno
Terapi urin sudah dilakukan di India sejak 5.000 th yang lalu. Pengobatan dengan urine terdapat di kitab Damar Tantra dalam bab yang berjudul Shiwambu Kalpavidhi. Arti judul itu adalah mempraktikkan cara minum urin untuk meremajakan jaringan tubuh kembali. Dokumen itu dipercaya mereka ditulis oleh Dewa Shiwa

Masyarakat di Eropa juga sudah mengenalnya sejak 4.000 th yang lalu. Literatur Romawi kuno (23-79) mencatat khasiat urine untuk obat katarak dan gout.

Namun di Cina baru diketahui sejak 1700 th yang lalu Dalam literatur Cina kuno Shang Han Lung ( treatise on febrile disease ) yang ditulis oleh Chang Yi pada Dinasti han ( 1700 th lalu ) terdapat catatan terapi urin, yang konon berkhasiat untuk melancarkan peredaran darah, penenang, dan menghilangkan panas dalam, penyakit mata serta luka pukul.

  •  Rasulullah (571-632 M)
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَدِمَ أُنَاسٌ مِنْ عُكْلٍ أَوْ عُرَيْنَةَ فَاجْتَوَوْا الْمَدِينَةَ فَأَمَرَهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِلِقَاحٍ وَأَنْ يَشْرَبُوا مِنْ أَبْوَالِهَا وَأَلْبَانِهَا فَانْطَلَقُوا فَلَمَّا صَحُّوا قَتَلُوا رَاعِيَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاسْتَاقُوا النَّعَمَ فَجَاءَ الْخَبَرُ فِي أَوَّلِ النَّهَارِ فَبَعَثَ فِي آثَارِهِمْ فَلَمَّا ارْتَفَعَ النَّهَارُ جِيءَ بِهِمْ فَأَمَرَ فَقَطَعَ أَيْدِيَهُمْ وَأَرْجُلَهُمْ وَسُمِرَتْ أَعْيُنُهُمْ وَأُلْقُوا فِي الْحَرَّةِ يَسْتَسْقُونَ فَلَا يُسْقَوْنَ

Dari Anas bin Malik berkata, “Beberapa orang dari ‘Ukl atau ‘Urainah datang ke Madinah, namun mereka tidak tahan dengan iklim Madinah hingga mereka pun sakit. Beliau lalu memerintahkan mereka untuk mendatangi unta dan meminum air kencing dan susunya. Maka mereka pun berangkat menuju kandang unta (zakat), ketika telah sembuh, mereka membunuh pengembala unta Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan membawa unta-untanya. Kemudian berita itu pun sampai kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjelang siang. Maka beliau mengutus rombongan untuk mengikuti jejak mereka, ketika matahari telah tinggi, utusan beliau datang dengan membawa mereka. Beliau lalu memerintahkan agar mereka dihukum, maka tangan dan kaki mereka dipotong, mata mereka dicongkel, lalu mereka dibuang ke pada pasir yang panas. Mereka minta minum namun tidak diberi.” (HR. Bukhari dan Muslim)


*** tentang hukum pengobatan dengan urine bisa di baca di sini (klik)

 

Naaah kawans jadi sebaiknya jangan terburu buru untuk mengatakan bahwa thibbun nabawy adalah ilmu baru yang diajarkan nabi atau pengobatan wahyu seperti yang di klaim oleh sebagian orang, apalagi sampai menolak ilmu kedokteran modern dan mengharam haramkannya karena dianggap bertentangan dengan sunnah. Memang ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa apapun yang dikatakan oleh Rasulullah adalah wahyu namun itu dalam kalangan terbatas. JUMHUR ULAMA mengatakan harus dibedakan antara perlakuan Rasulullah SAW yang bernilai wahyu dan sebagai manusia biasa.

-Wallahu 'alam-

sumber : 
1. Zadul Ma'ad 4-ibnu qayyim al jauziyah
2. Rufaidah (penulis, ahmad syauqi al fanjari)
3. Fiqih kontemporer Yusuf Qardhawy 
4. As-Suyuti, Abdurrahman Jallaludin. Pengobatan cara nabi. 2006. Pustaka hidayah. Bandung 
5. TERAPI AUTO URIN, PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA Iwan T. Budiarso 
6. Konseling Terapi, Gema Insani press Dr Musfir Zaid Az-Zahrani