Kamis, 17 Maret 2016

LOGIKA IMAN VS LOGIKA ILMU (BAGIAN 2)


Seorang teman pernah mengungkapan sesuatu kepada saya ketika membahas mengenai sains dan agama.

Beliau mengatakan, "Jangan coba2 menghubung-hubungkankan syariat dengan teori-teori ilmiah yang belum tentu fakta "
 
Dalam artian jangan coba coba mengilmiah-ilmiahkan hadits apabila tidak mempunyai fakta yang betul betul mendukung teori tersebut.

Nampaknya saya setuju sekali dengan pendapat beliau...

Kenapa ? Apabila kelak sisi keilmiahan tidak bisa membuktikan isi hadits, maka hal ini akan berpotensi menimbulkan 2 golongan yang skeptis ekstrim dalam dunia keislaman.
1. Golongan orang orang yg skeptis terhadap ilmu pengetahuan dan menganggap orang orang yang berkecimpung dalam ilmu pengetahuan itu jauh dari Islam... Orang orang yang berilmu pengetahuan itu sombong dan lupa terhadap kebesaran ALLAH. sampai sampai ada yang bilang "ngapain belajar dari orang kafir...ilmu kafir kok dipelajari..." .
Padahal ilmu adalah corong untuk bisa mengenali kebesaran ALLAH. Sampai sampai Rasulullah SAW  bersabda

وَعَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ:وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقًايَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا,سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” (H.R Muslim)

Dan masih banyak lagi hadits yang menyebutkan keutamaan keutamaan para pencari ilmu

2. Golongan orang orang yang skeptis terhadap hadits
dan menganggap hadits itu tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Pemikiran mereka cuma satu "Kalau hadits tidak bisa di terima akal maka tolak aja"
. Golongan ini biasanya cikal bakalnya orang orang liberal, atheis dan komunis.

Jadi bagaimana yang sebetulnya ?

Jumhur ulama yang mengatakan bahwa hadits itu harus dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu yg sifatnya tasyri'iyah dan ghairu tasyri'iyah
Tasyri'iyah : adalah segala ucapan dan tingkah laku nabi yang berhubungan dengan syariat dan ibadah.. hukum hukumnya jelas..pahala dan dosanya juga juga jelas,.
Ini sifatnya saklek (mengikat) gak perlu ilmiah ilmiahan gak perlu banyak tanya karena sudah syariat jalanin aja sami'na wa atho'na...
Ghairu tasyri'iyah : adalah segala ucapan dan tingkah laku nabi yang gak berhubungan dengan syariat dan ibadah.. hukumnya mubah..Dikerjakan tidak berpahala dan ditinggalkan juga tidak berdosa. Biasanya juga berdasarkan kebiasaan masyarakat setempat di jaman Rasulullah.. seperti contohnya Thibbun Nabawy (Pengobatan Nabi)

Kalau tidak ada hubungan dengan ibadah...terus kita hubung hubungkan dengan keilmiahan ternyata tepat.. ya namanya hikmah.

Tapi kalau ternyata kelak tidak terbukti keilmiahannya atau bahkan ada teori yang lebih baik yaa woles aja...namanya juga masa lalu... ilmu kan terus berkembang..

* Naaah hati hati yaaa HOAX HOAX yang terkesan islami yang banyak beredar di sosmed itu yaa tujuan nya untuk membuat 2 kubu skeptis yang ekstrim iniiih...