Minggu, 02 Agustus 2015

TIDAK SESEDERHANA ITU UNTUK MELAKUKAN PERAN SEBAGAI OBAT ATAU TERAPI

Oleh : Dr HANDRAWAN NADESUL
Retired Doctor, Health  Motivator, Mass Media Health Consultant


Sahabat ***** memposting air rendaman mentimun untuk sekian manfaat bagi kesehatan. Saya memberi komentar pada postingan itu bahwa tidak sesederhana itu suatu bahan melakukan peran sebagai obat atau sebagai terapi. Maafkan kalau saya harus mengatakan bahwa itu tidak, atau kurang benar.

Bahwa mentimun tentu punya vitamin, mineral, selain zat berkhasiat lain, kita menerimanya. Namun untuk menerima mentimun benar mampu melakukan peran sebagai antikanker, proses detoksifikasi dalam tubuh, proteksi otak, dan beberapa khasiat lainnya, saya pikir perlu ada serangkaian uji, dari mana bukti ilmiah (evidence based) terpercaya bisa kita temukan. Tanpa itu, sukar untuk menerima kebenarannya.

Tidak sederhana untuk membutkikan suatu bahan berhasiat melakukan peran sebagai sebuah terapi. Apalagi memastikannya sebagai obat. Selain perlu proses yang panjang menempuh berbagai uji, biaya menetapkan suatu bahan berkhasiat menjadi obat, perlu dana sangat besar.

Bumi kita kaya sekali dengan bahan berkhasiat. Buah merah, buah dewa, buah pace, selain berbagai bahan jamu, namun belum semua ditetapkan sebagai obat. Zat apa yang terkandung di dalamnya, apa khasiat farmakologiknya, apa efek sampingnya, adakah racun lewat uji toksisitasnya, dan kalau sudah kedapatan semua uji itu, berapa dosisnya sebagai terapi.

Sekarang begitu banyak beredar statement bahan berkhasiat yang di mata medis belum sahih sebagai obat atau sebuah terapi. Apa dampak sosialnya?

Saya khawatir orang begtu saja percaya, dan menerima statement yang tidak sahih itu sebagai sebuah kebenaran ilmiah, lalu mengandalkannya sebagai dewa penolong masalah kesehatan yang tengah dialaminya. Mengandalkannya sebagai obat antikanker, sebagai manfaat untuk otak, dan banyak manfaat yang tidak satu pun memiliki bukti ilmiahnya.

Sekali lagi tidak sesederhana itu untuk menemukan suatu obat, namun kita cenderung menyederhanakannya. Makin suatu bahan berhasiat menyatakan mampu menyembuhkan banyak penyakit, harus ditafsirkan semakin besar kebohongannya. Khasiat suatu obat itu hanya menyasar pada suatu jenis penyakit bukan untuk segala penyakit, oleh karena setiap penyakit punya mekanismenya sendiri.

Bagaimana mekanisme masing-masing penyakit bisa diatasi hanya dengan satu macam bahan berkhasiat. Darah tinggi berbeda mekanisme kejadiannya dengan darah rendah. Bagaimana sebuah bahan yang dianggap bisa menyembuhkan penyakit apa saja bisa mengatasi darah tinggi sekaligus darah rendah. Ini yang di mata medis tidak nalar.

Bahwa tubuh kita membutuhkan selengkap keanekaragaman yang bumi sudah sediakan. Maka konsumsilah apa yang bumi sudah berikan. Makin beraneka yang kita petik dari bumi dan kita manfaatkan, mestinya makin menyehatkan tubuh kita. Namun jangan melihatnya sebagai obat untuk suatu penyakit.

Gambar di atas menunjukkan betapa menyederhanakannya memandang bahwa hanya karena bentuk buah alpokat sama dengan bentuk rahim, maka buah alpokat dianggap berkhasiat untuk penyakit rahim. Atau hanya karena kuda laut (lambang Pertamina) kalau kawin perlu waktu lama, maka dimanfaatkan sebagai obat kuat lelaki).

Salam sehat,

Tidak ada komentar: