Rabu, 10 Desember 2008

PRINSIP DASAR HERBALOGI KLASIK 2


Definisi Herba adalah segala bahan (tumbuh2an, ikan, garam,hewan/batu2an)yang mengandung satu atau beberapa bahan aktif yang dapat digunakan untuk tujuan pengobatan.

Prinsip Herbalogi Menggunakan bahan yang bersifat alami, tidak menggunakan bahan2 sintetis.Rasulullah pernah bersabda tidaklah suatu penyakit diturunkan melainkan Allah juga menyertakan obat-obatnya.

Ayat-ayat ALLAH yang berhubungan dengan herbal :

  • Dia Menumbuhkan untuk kegunaan kamu, minyak zaitun, kurma dan segala anggur, juga setiap buah-buahan. Sesungguhnya dalam hal yang demikian terdapat tanda2 bagi kaum yang berfikir. (QS AN-NAHL :11)
  • QS 'Abasa 24,27-31
  • QS Al Baqarah 168,208
Tujuan penggunaan herba adalah untuk mengembalikan keseimbangan tubuh dan bukan sekedar untuk menyembuhkan penyakit (Release, Relax, Regeneration dan Refunction)

Dan sebaiknya penggunaan herba dilakukan secara sinergi (tidak berdiri sendiri, namun diikuti dengan mengkonsumsi herba lain yang memiliki sifat berbeda dari herba yang kita konsumsi


tujuannya : Mempercepat penyembuhan, Menambah khasiat obat, mengurangi sifat kerasnya obat dan menghilangkan efek samping.


Sifat Penggunaan Herba : 

1. Harus yakin terhadap kekuasaan ALLAH karena ALLAH yang menciptakan penyakit, Dia pula yang akan menciptakan obatnya. Sesungguhnya sifat tawakal akan membawa diri kita menjadi lebih tenang dan secara otomatis sangat berpengaruh terhadap kodisi organ dalam tubuh kita. Menurut hasil penelitian, 60% kesembuhan suatu penyakit disebabkan oleh kekuatan spiritual seseorang.Inget ya.....Allah itu sesuai persangkaan hambanya :)

2. Harus dikonsumsi secara rutin. Karena obat-obatan herbal berbeda dengan obat-obatan kimia. Proses penyembuhannya lama tetapi pasti.Berbeda dengan obat-obatan kimia, obat-obatan herbal bersifat memperbaiki organ yang rusak.


3. Dosis yang cukup. Dalam hal penentuan dosis bagi obatan-obatan herbal tidak bisa dilakukan sebagaimana layknya obatan-obatan kimia karena obat-obatan herbal tidak memiliki aksi spesifik seperti obat-obatan kimia. untuk penentuan dosis dilakukan secara sederhana (trial and error) yaitu dengan memperhatikan tanda-tanda yang muncul dari setiap pasien. Pemberian dimulai dari dosis yang rendah kemudian sedikit demi sedikit dinaikkan sampai ketika pasien mulai memiliki gejala mual-mual maka dosis dikurangi sedikit.Atau dengan menggunakan aturan umum dimana 1 g herbal mewakili 10 kg berat badan.


4. Berlaku hukum DOC (Direct Of Cure). Dalam hal ini seorang pasien yang mengkonsumsi herbal pada pertama kalinya, terkadang akan merasa sakit yang sangat seperti saat tersakit yang pernah dia rasakan. Kalau terjadi demikian, pengobatan jangan dihentikan tetapi perhatikan hal-hal berikut : Asupan air yang cukup (2,5 liter perhari), konsumsi herbal setelah makan, kurangi dosisnya).Atau terkadang saat terjadi DOC akan timbul beberapa gejala penyakit lain seperti jerawat dll.



Klasifikasi Herba Berdasarkan Teori Klasik

  • Herba dingin : Bersifat diuretik dan bertindak sebagai anti hipertensi, antipiretik, antiinflamantori dan dapat memecahkan batu karang. Contoh2 herba diuretik : Pegagan, Bratawali, Petai, Jengkol, Belimbing, kopi,dll.
  • Herba pahit : Bersifat detoksifikasi sehingga dapat melindungi hati dari bahan-bahan kimia berbahaya, anti bakteri, antivirus dan anti fungi.Contoh2 herba pahit : Pegagan, Bratawali, Petai, Tongkat ali dan jengkol.
  • Herba Aromatik : Berhubungan dengan masalah angin, bahan penenang dan pemberi tenaga. Herba aromatik memiliki ciri memiliki minyak atsiri dan wangi-wangian yang khas. Contoh2 herba aromatik: kembang lawang, lada hitam, kayu manis, kayu putih, dll
  • Herba kelat : Herba ini bersifat sepat dan biasanya di gunakan untuk penyakit-penyakit yang bersumber dari darah. Cocok untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Contoh herba kelat: Teh, daun jambu, menkudu, kayu secang, dll
Dari keempat klasifikasi diatas, pengobat pengobat arab jaman dulu membagi sifat asal penyakit dan sifat asal herbal menjadi 4 bagian :
1. Panas-Kering : untuk penyakit2 yang berhubungan dengan jantung dan paru-paru. Herba yang berada pada zona ini adalah herba2 yang bersifat aromatik.
2. Kering-dingin : untuk penyakit-penyakit yang bersumber dari darah. Herba 2 yang berada pada zona ini adalah herba-herba yang bersifat kelat.
3. Dingin-basah : untuk penyakit2 yang bersifat radang dan ginjal.Herba2 yang berada pada zona ini adalah herba yang bersifat dingin
4. Panas-basah : untuk penyakit-penyakit yang berhubungan dengan unsur angin seperti usus, hati, limpa dan lain-lain. Herba2 yang berada pada zona ini adalah herba2 yang bersifat pahit.

Penggunaan herba hendaknya dikonsumsi secara berlawanan dari sifat asal penyakit. Misalnya sifat panas-kering berlawanan dengan sifat basah-dingin, maka herbal yang digunakan untuk penyakit-penyakit yang berasal dari sifat panas-kering seharusnya berasal dari unsur basah-dingin. Kalaupun tidak ada maka kita bisa menggunakan kombinasi obat2an yang berasal dari unsur panas-basah dan kering dingin.

Tidak ada komentar: