Selasa, 02 September 2014

BEKAM DAN TEORI KESEIMBANGAN KLASIK ALA GALENUS


Galen (131-201 M)
Melalui tulisan dan ajaran Galen, seorang dokter Yunani yang berpraktek di Roma pada abad ke-2 Masehi, sistem pengobatan berdasarkan cairan tubuh mencapai kemajuan selama 1500 tahun kemudian. 

Galen menguraikan secara panjang lebar suatu sistem yang mengharuskan mempertahankan keseimbangan cairan di suatu individu yang sakit dengan menggunakan obat-obatan yang memiliki sifat berlawanan. Sebagai contoh, untuk mengobati radang atau inflamasi (in = di dalam dan flame = api, panas) eksternal digunakan mentimun yang bersifat dingin.
 

Galen telah memberikan pedoman yang bersifat rasional dan sistematis dalam memilih obat (walaupun pada saat ini dianggap salah). 


Menurut Galen, masing-masing keempat cairan tubuh memiliki sifat tertentu,yakni : 
  1. darah bersifat lembab dan hangat, 
  2. dahak (yang dianggap berasal dari otak) bersifat lembab dan dingin, 
  3. empedu (yang dianggap berasal dari hati) bersifat hangat dan kering, 
  4. serta empedu hitam (yang dianggap berasal dari limpa dan lambung) bersifat dingin dan kering. 

Selain itu, keempat cairan tubuh tersebut mempengaruhi sistem metabolisme dan temperamen seseorang, seperti melankolis atau sanguinis. 

Dengan mengaitkan antara penyakit yang diobservasi dengan ketidakseimbangan cairan tubuh tertentu, obat-obatan dapat diklasifikasikan berdasarkan efek berlawanan yang ditimbulkan terhadap suatu penyakit. 

Sebagai contoh, jika dianggap bagian tubuh yang sakit bersifat lebih hangat 10 satuan dan lebih kering 7 satuan dari normal, maka obat yang diberikan di permukaan tubuh harus bersifat lebih dingin 10 satuan dan lebih lembab 7 satuan dari normal. Jika bagian yang sakit letaknya lebih dalam, dibutuhkan penyesuaian dosis agar obat tidak kehilangan kekuatannya sebelum mencapai target pengobatan.

Selain itu, Galen telah mengenalkan teknik “perdarahan”, yakni mengurangi volume darah yang dianggap banyak mengandung penyakit. Teknik ini diadopsi oleh orang-orang Islam pada jaman berikutnya yang dikenal sebagai bekam atau pengobatan Nabi (prophetic medicine). Teknik ini masih dipakai dalam sistem pengobatan Unani (Unani Arabic Medicine) sampai saat ini. 

Galen juga menyarankan penggunaan polifarmasi (banyak obat, sekarang dikenal sebagai “Shotgun Prescription”) dengan argumen tubuh pasien akan mengeluarkan berbagai obat yang kompleks tersebut untuk menjaga keseimbangkan cairan tubuh. Saat ini polifarmasi dikenal sebagai pengobatan yang tidak rasional. Meski demikian, Galen telah menciptakan suatu sistem yang sempurna mengenai fisiologi, patologi dan pengobatan serta merumuskan doktrin yang diikuti selama 1500 tahun. 

Dia adalah pengarang yang memiliki karya paling banyak di jamannya maupun jaman lain dan telah mendapat penghargaan untuk 500 buku tentang kedokteran serta 250 buku lainnya tentang filsafat, hukum maupun tata bahasa. Karya tulisnya dalam ilmu kedokteran termasuk uraian berbagai obat-obatan yang berasal dari alam dengan formula dan cara pembuatannya. 

Dialah orang pertama yang memperkenalkan teknik mencampur atau melebur masing-masing bahan. Teknik ini kemudian dikenal sebagai farmasi Galenik.
 
Galenus mengulangi banyak penelitian Hippokrates mengenai empat cairan, namun dia juga menambahkan banyak sekali hasil penelitiannya tentang tubuh manusia

Galenus mempelajari bagian dalam tubuh manusia dengan cara memeriksanya langsung. Biasanya dia mengamati tubuh prajurit atau gladiator yang terluka. Dan dia membedah banyak hewan untuk mengetahui cara kerja tubuh mereka. Galenus tentunya mengetahui tentang anatomi lebih banyak daripada Hippokrates. Galenus memahami bahwa darah dialirkan ke seluruh tubuh oleh jantung. Dan dia sudah mengungkap bahwa saraf mengendalikan gerakan tubuh, dan bahwa manusia berpikir menggunakan otak.

Sampai dengan awal abad VI era Kristen, belum terdapat kemajuan ilmu pengetahuan yang berarti bagi peradaban manusia hingga pada abad XII dan XIII beberapa ilmuwan Islam memberikan sumbangsih yang besar terhadap perkembangan ilmu kedokteran dan kefarmasian sampai dengan era berikutnya. Ilmuwan dan filsuf Islam (Arab) tidak hanya mengadopsi ilmu pengobatan dan ilmu pengetahuan Yunani tetapi juga melengkapi, menyempurnakan dan bahkan mengoreksi naskah-naskah ilmuwan Yunani sebelumnya. Pada masa kejayaan Islam terdapat beberapa nama yang memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan ilmu kefarmasian. 

Komentar Saya :

Yang juga tidak banyak dipahami aktivis thibbun nabawy bahwa bekam dan fashd (teknik mengeluarkan darah) adalah ilmu yg juga berkembang dari daerah romawi dan yunani.
seorang pengobat terkenal bernama GALENUS juga mengakui bahwa teknik pengobatan ini adalah terbaik (pada masa itu)

jadi jauh sebelum Rasulullah menyatakan bahwa bekam itu pengobatan terbaik, seorang ahli pengobatan asal yunani yaitu GALEN sudah menyatakan itu.. dan belakangan memang teori GALENUS ini yang berkembang di antara tabib tabib arab jaman dulu..

Menurut saya ada kemungkinan hadits Rasulullah yang mengatakan bekam dan madu adalah pengobatan terbaik, sebetulnya mengutip pernyataan pengobat ternama bernama galenus.

Yang seharusnya dipahami aktivis Thibbun nabawy, 

1. Anggapan sebagian aktivis yang menjunjung Thibbun nabawy untuk membangkitkan sejarah puncak kedokteran Islam adalah keliru. Karena sejarah Thibbun Nabawy mengikuti alur perkembangan kedokteran klasik, sementara Ilmu Kedokteran Islam menjadi peletak pertama bagi kedokteran modern. Bahkan Kedokteran Islam jaman dulu medobrak hal hal yang sebetulnya tabu untuk dilakukan dalam ajaran Islam demi ilmu pengetahuan... seperti ilmu bedah mayat, dll.

2. Rasulullah mengeluarkan hadits hadits tentang kesehatan bukan sebagai pembawa risalah.. sebagai bukti, Rasulullah juga tidak menyiapkan kader kader khusus bidang pengobatan, ketika ada sahabat yang sakit Rasulullah juga memanggil tabib.

Jadi anggapan keliru di sebagian aktivis thibbun nabawy adalah bahwa mereka yang mendalami ilmu pengobatan bekam dianggap sebagai pembawa panji sunnah (apalagi sampai ada yg berlebihan mengatakan matinya adalah mati syahid) dan yang tidak berbekam dianggap ingkar sunnah.


3. Anggapan salah kaprah lainnya dari aktivis thibbun nabawy adalah menganggap bahwa bekam menggantikan bedah, herba menggantikan obat kimia dan kay (sundutan besi panas) mengantikan laser.
Menurut saya anggapan ini sama sekali tidak berdasar dan cenderung menyesatkan.Karena ilmu bedah dan obat kimia sudah ada sejak jaman sebelum Rasulullah lahir. Bahkan Rasulullah pun membolehkan itu..sepanjang pengobatan tersebut memang efektif .


 gambar alat bedah jaman romawi kuno


Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bahwa Nabi SAW telah memerintahkan dokter melakukan pembedahan perut pada seorang laki-laki yang mempunyai penyakit kronis pada perut. Dokter itu berkata Ya Rasulullah, mungkinkah seni kedokteran membantu dalam hal ini? Nabi menjawab “Jika jenis pengobatan ini terbukti berhasil, maka metode pengobatan ini hendaklah dipakai di sini”.

Rasulullah tidak melarang pengobatan modern, malahan memberikan pengajuran yang kuat padanya, beberapa hadits lain juga menerangkan bahwa Rasulullah pernah memanggil dokter untuk pengobatan salah satu sahabat Anshar yang mengalami pendarahan internal, bahkan Rasulullah ketika menjelang wafatnya, beberapa dokter baik Arab maupun non Arab selalu datang selalu datang serta duduk di samping beliau dan mengobati beliau.

Dalam riwayat yang lain di ceritakan,,
 
عَنْ سَعْدٍ، قَالَ: مَرِضْتُ مَرَضًا أَتَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُنِي فَوَضَعَ يَدَهُ بَيْنَ ثَدْيَيَّ حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَهَا عَلَى فُؤَادِي فَقَالَ:

«إِنَّكَ رَجُلٌ مَفْئُودٌ، ائْتِ الْحَارِثَ بْنَ كَلَدَةَ أَخَا ثَقِيفٍ فَإِنَّهُ رَجُلٌ يَتَطَبَّبُ فَلْيَأْخُذْ سَبْعَ تَمَرَاتٍ مِنْ عَجْوَةِ الْمَدِينَةِ فَلْيَجَأْهُنَّ بِنَوَاهُنَّ ثُمَّ لِيَلُدَّكَ بِهِنَّ

Dari Sahabat Sa’ad mengisahkan, pada suatu hari aku menderita sakit, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjengukku, beliau meletakkan tangannya di antara kedua putingku, sampai-sampai jantungku merasakan sejuknya tangan beliau. Kemudian beliau bersabda, ‘Sesungguhnya engkau menderita penyakit jantung, temuilah  Al-Harits bin Kalidah dari Bani Tsaqif, karena sesungguhnya ia adalah seorang tabib. Dan hendaknya dia [Al-Harits bin Kalidah] mengambil tujuh buah kurma ajwah, kemudian ditumbuk beserta biji-bijinya, kemudian meminumkanmu dengannya.” [HR. Abu Dawud no.2072]

4. Antara kay dan laser adalah dua hal yang sama sekali berbeda.dan fungsinya tidak saling menggantikan..
contoh : bisa dibayangkan kalau teknologi khitan menggunakan kay (sundutan besi panas)

baca : http://www.dakwatuna.com/2012/05/01/20182/kedokteran-islam-integrasi-kedokteran-modern-dan-thibbun-nabawi/#ixzz3CmhJYP2Y


Tidak ada komentar: